Jendela Bandung Pengalaman Bersama KOMPAS

Jendela Bandung

Sampul buku desain A.N. Rahmawanta dan foto oleh Deni Denaswara

Jendela Bandung – Pengalaman Bersama KOMPAS adalah buku karya Her Suganda seorang wartawan senior harian Kompas yang terbiasa meliput langsung dari lapangan. Karena ditulis oleh seorang jurnalis yang terbiasa menulis artikel koran gaya bahasa yang digunakan ringan, enak untuk dibaca. Her Suganda yang lahir di Jatinegara tetapi sempat besar di Rengasdengklok dan Yogya mengaku pernah dijuluki sebagai Sunda mualaf karena bahasa Sundanya masih kasar padahal kedua orang tuanya berdarah Sunda.

Buku ini mengulas berbagai hal tentang Kota Bandung mulai dari zaman purba kemudian tumbuh menjadi sebuah dusun kecil lantas berubah menjadi salahsatu kota besar di masa Hindia Belanda dan hingga masa kini menjadi pusat wisata dan kawasan sangat padat penduduk. Dilengkapi pula foto-foto Kota Bandung berbagai zaman.

Ada satu cerita yang akhirnya menjawab pertanyaan yang sudah lama mampir di benak saya, “Siapa Asep Berlian?” Saya hanya mengenalnya sebagai nama jalan unik di daerah Cicadas (secara resminya Jalan Asep Berlian berada di Kelurahan Cikutra Kecamatan Cibeunying Kidul), ternyata di buku ini terselip sedikit cerita mengenai Asep Berlian. Disebutkan Asep Berlian adalah cucu dari Ki Agus Tamin/Tamim  (menjadi nama jalan juga di Bandung yaitu Jalan Tamim) pedagang rempah kaya raya asal Palembang, sementara asal usul kata Berlian di belakang nama Asep diceritakan sebagai berikut:

Menurut cerita, ketika bayi Asep baru lahir, ia pernah ditimbang dengan anak timbangan berupa satu stoples berlian sementara versi lain menceritakan karena Asep menghias bendo (semacam blangkon) dan hulu kerisnya dengan hiasan berlian. Bahkan sandal yang digunakannya menggunakan hiasan serupa.

Asep Berlian mempunyai empat istri. Salah seorang diantaranya meninggal karena perampokan disertai pembunuhan yang dilakukan oleh pembantunya bernama Tarmedi. Peristiwa itu dikenal dengan “Geger Bandung” karena benar-benar menggegerkan masyarakat Kota Bandung. Maklum yang meninggal istri salah seorang kaya di Bandung. Dari istrinya yang keempat, Ny. Atikah Khaerani yang berasal dari Ciamis konglomerat dari Bandung itu dikaruniai empat anak. Masing-masing H. Agus Anwar Jene, H. Agus Jenar S.H., Yayu Jaesa dan Kiagus Jaelani.

Asep Berlian meninggal tahun 1936 dan dimakamkan di pemakaman keluarga yang letaknya berdekatan dengan makam bupati Bandung di Karanganyar Kota Bandung.

Buku ini menceritakan banyak mengenai perkembangan Kota Bandung berserta dinamika masyarakatnya yang dituturkan dengan baik dan menarik.

24 Respons

Ada 24 respons untuk “Jendela Bandung Pengalaman Bersama KOMPAS”.

  1. kiagus zulvazar

    maaf,klo boleh klarifikasi,asep berlian meninggalnya tahun 1933,bukan 1936..terima kasih

  2. Boleh sekali tapi apakah bisa disertakan sumbernya?
    Terimakasih.

    1. Kiagus Zulvazar

      Buat Kang Vicong,,asep berlian itu nama asli nya Kiagus Enang Abdullah “Asep Berlian”..meninggal nya Tahun 1933,, Bapak nya Kiagus Hadji Muhammad Abdoel Soekoer,,kakek nya Kiagus Haji Muhammad Tamin bin Kiagus Haji Abdoel Rachman,,klo pengen tau lebih jelas bisa saya bantu..

      1. Rio

        Saya ingin tahu ttg asep berlian boleh dibantu pak?

      2. Nyayu Yuannita

        Kiagus Zulvazar salam kenal.. Maaf klarifikasi, nama asep berlian bukan itu.. Yg tau hanyalah ahli warisnya saja.. Dan saya termasuk ahli warisnya.. Di surat waris, nama asep berlian bukan yg disebutkan oleh Zulvazar.. Tidak boleh diketahui publik karena banyak oknum yg menyelewengkan.. Makasih dan maaf atas klarifikasi saya..

      3. ra. berlian

        Assalamu’alaikum, Cek kiagus saya tertarik dengan silsilah Kiagus M.Tamin.adakah nyimpan silsilahnya sampe ke Sultan Palembang .
        Dan satu lagi adakah Foto Beliau

      4. Hadi praguna

        Mau tanya kalo photo moch tamim punya ga…..trus kalo kiagus rasib pernah dengar ga namanya

  3. yudi yudantara

    Sy sangat tertarik dgn cerita bandung tempo dulu terutama soal jl tamim,,klo bs bagan silsilah nya d lengkapi atw di tampilkan,,karena nenek sy jg ada turunan dr ki agus tamim kt nya ,hatur nuhun

  4. Faisal

    Boleh sedikit klarifikasi gan,anak ketiga asep berlian
    namanya Nyayu Djaesah bukan yayu,katanya sih nyayu tuh gelar buat anak perempuan palembang,klo anak laki2 ki agus…Trs nyayu djaesah nikahnya ama anak dr aschari (konglomerat bdg jg,trs mah turunan dr tamim jg,katanya jg sih,he),dari pernikahan itulah lahir 6 anak yg dimana salah satunya almarhum bapak ane gan…coba klo ada yang punya versi lengkap silsilah tamim,abdul hamid,aschari,asep berlian bisa qta sharing,soalnya semuanya terkait terutama menyangkut bandung tempo dulu,terutama terkait tanah kekayaan yg dimiliki mereka (kaum pribumi yg punya tanah seabreg di bandung pd zaman kolonial belanda) hebat ckckck…

  5. yudi yudantara

    Sampurasun pa faisal nepang ken abdi sareng yudi…setelah baca cerita dr pa faisal sy sgt terharu ya mungkin kita msh ada turunan yg sama dr ki agus tamim konon katanya sih kt bp sy nenek sy anak ke 4 dr nyayu siti fatimah anak ke 3 dr ki agus tamim setelah yg ke 1 kh.abdul sukur ke 2 nyayu maemunah dan yg ke 3 nenek bp sy yaitu nyayu siti fatimah mungkin hanya sedikit cerita yg sy tau dr ortu sy mudah2an bs jd tali silaturahmi buat pa faisal dan semuanya amin hatur nuhun

  6. dani riswansyah

    asalamualaikum,baraya bandung..khususnya nu sami2 asalna ti K.M Abdul Tamim..nepangkeun..Asa apal ka mang yudi yudantara, putra na pa ojoh sarjdono bin abas bin naning zaelani/nj ayu fatimah bin abdul tamim,leres? silsilah urang tos jelas mung tanah karuhun urang seueur nu ngangken..hayu urang perjuangkeun deui. ka kang faisal punten nami aki na saha?malik ibrahim/hasanudin/musfar/mossadeq/nasser/usama/almanar?eta sadayana putra KH.M ASCHARI. salam silaturahmi ka sadayana

    1. Nyayu Yuannita

      Faisal adik saya, kakek kami Abdul Sukur Aschary.. Yg nikah dengan Nyayu Djaesah.. Sedang bapaknya kakek kami dan asep berlian adalah adik kakak.. Sepupu yg dinikahkan

    2. Anre

      Dari zaman dulu Keraton Palembang itu Kaya…makmur,Orang Palembang itu kaya karena Sultan nya kaya raya mensejahterakan rakyatnya….makanya Benteng Kuto Besak adalah benteng paling modern di Zamannya..Sultan Palembang Itu paling kuat dan kaya di pulau sumatera…dahulu sewaktu zaman Kesultanan Palembang Darussalam di hancurkan Belanda lewat Perang Menteng( Muntinghe),Benteng/keraton Kuto besak diduduki belanda,Sultan Mahmud Badaruddin di Buang oleh Belanda ke Ternate Ambon…

      Para Punggawa keraton,kerabat2 sultan,pejabat dan Hulubalang banyak yang menyebar menyingkir,melarikan diri keluar palembang karena mereka tidak mau tunduk dgn pemerintah baru yaitu Belanda..bagi yang lemah dan khianat jadi antek belanda dan dijadikan/diangkat oleh belanda jadi bupati, asisten residen atau demang di Palembang…Palembang kalah perang karena politik Adu Domba..Adik Sultan Mahmud Badaruddin 2 yaitu Sultan Ahmad Najamuddin berkhianat….Palembang diserang belanda secara mendadak sewaktu masyarakat sedang Sahur di bulan puasa..ratusan ribu tentara belanda menyerbu ke benteng kuto besak…yg membocorkan dan memberi jalan belanda itu tak lain adik SMB 2 yang berkhianat(Sultan Ahmad Najamudin/Sultan mudo).
      Para abdi dalem keraton yang tidak mau tunduk dengan belanda banyak yang menyebar/merantau keluar palembang…tentunya dengan membawa harta sisa peninggalan keraton yg sempat mereka bawa sewaktu keraton digempur.. Harta untuk bekal di rantau dan membuka usaha…

      Gelar Orang Palembang Asli yang masih memiliki kekerabatan Kesultanan Palembang.
      1.Raden(L) – Raden Ayu (P) = mereka Keturunan Sultan langsung setelah Sultan diangkat,maka swluruh anak keturunan Bergelar Raden.

      2.Kemas(L) – Nyimas(P) = mereka Kerabat Sultan(besan,ipar,atau orang terdekat yg diberi jabatan setingkat menteri di keraton palembang,merangkap bendahara keraton

      3.Kiagus(L) – Nyayu(P) = Sama seperti kemas mereka kebanyakan menjadi menteri,Mantri,Hulubalang,panglima perang,penghulu sultan di keraton

      4.Masagus (L) – Masayu (P) = sama seperti Kemas dan Kiagus,jabatan mereka menteri ,mantri,hulubalang,panglima perang dan penghulu.

      Jadi kalau ditemukan di luar palembang ada yang memakai gelar turun temurun seperti diatas…maka mereka adalah orang palembang asli…dan keturunan orang Dalem keraton(bangsawan)

      Sampai sekarang sisa2 kejayaan keraton/Benteng kuto besak masih berdiri di palembang…

      Nah bagi kalian di bandung yang memiliki gelar keturunan diatas,kalian sesungguhnya bukan orang sunda atau berdarah sunda…tetapi kalian sejatinya orang Palembang..karena leluhur kalian adalah orang palembang yang merantau ke Bandung dan beranak pinak di bandung jadilah kalian warga bandung…Nenek moyang leluhur kalian merantau keluar palembang karena Kesultanan Palembang Darussalam diduduki Belanda
      Mereka yang merantau itu tidak sudi tinggal di palembang dan menjadi antek/anjing penjilat piaraan Belanda..mereka para bangsawan/abdi dalem keraton yang pada awalnya memang sudah kaya raya..memlih hijrah keluar palembang….
      Daripada di beri jabatan oleh belanda seperti jadi Demang,Beck,Lurah,Bupati lebih baik mereka merantau dan berniaga …..

      Di Bandung Dulu ada juga orang Palembang kaya raya Namanya Raden Sadak….dia yang punya hotel Savoy Homan..itu rumah orang belanda dibeli oleh Raden Sadak dan dijadikan Hotel oleh beliau…dijakarta rumahnya di Kawasan Menteng ada 10 rumah…mulai dari jalan tanjung menteng,cemara menteng,jalan jambu menteng..sekarang kabarnya rumah2 di jln menteng tsbt banyak dijual.

      Dulu pernah ada di bandung sebelum zaman kemerdekaan ada Perusahaan PT Kiagus dan PT Nyayu.

  7. yudi yudantara

    Sampurasun kang dani nepangken yudi..abdi mah putra na pa encep cucu na ibu iya rapiah pun nenek saurna anak ke 3 dr ibu nyayu fatimah…sareng abdi reuseup baca2 silsilah sareng bandung tempo dulu..pami kang dani linggih di mana

  8. dani

    muhun..uninga..ka ibu iya rapiah mah,nepangkeun atuh abdi ge sami ti ibu nyayu fatimah, , uyut abdi putra bungsu hiji hijina pameget(namina ABAS), gaduh putra seueur,nini abdi putri ka – 4 namina SITI SALEHA, janten nini abdi teh cucu NYAYU FATIMAH,FATIMAH wafat di mekah ninggalkeun pakaya tanah di bandung, hak urang seueur nu ngangken, cobi TAROS KA BAPA kenal sareng ibu eha(saleha),gaduh putra asep?abdi di baleendah

  9. Aldy

    Jd urng teh lain turunan sunda asli tp palembang nya

    1. Anre

      Yup anda Betul sekali

  10. ahmad

    upami abdi mah asli ti jalan asep berlian bukan keturunan Bpk Asep Berlian

  11. Panji

    Manawi aya silsilah KH. M. Tamim? Hatur nuhun. .

  12. Panji

    Manawi aya silsilah KH. M. Tamim? Hatur nuhun. .atau minimal ti KH. Abdul Sukur. .

  13. Vicky madya

    Salam kenal..nama saya kiagus vicky madya…cucu dari kiagus syukur gani thamim

  14. Nyayu Yuannita

    Boleh klarifikasi, itu bukan yayu jaesah, tapi Nyayu Djaesah.. Saya cucunya, nama saya juga pake nyayu.. Makasih.. Dan nama asli asep berlian bukan asep.. Itu panggilan sunda, walau orang palembang, beliau besar di bandung jadi dipanggil asep.. Berliannya benar krna itu.. Tapi maaf saya ga bisa beri nama asli asep berlian, karena banyak oknum yg menggunakan namanya untuk hal2 mistis.. Bahkan ada yg mengambil tanah kuburannya, maka itu kuburan asep berlian dipindahkan.. Masih di karang anyar, tapi tempatnya dipindahkan..

  15. Kiagus Vicky Ferry

    Salam kenal..sekarang tinggal dimana?

  16. Nyayu yuke fauzia

    Sy turunan dr tamim jg.. 🙏😁 salam kenal

Beri Respons